miskaulah (38) warga Dusun Janganasem, Desa Trompoasri, Kecamatan Jabon, Sidoarjo
benar-benar diluar nalar. Sebab, lantaran sejak kecil memakan binatang secara hidup-hidup, akhirnya dia hingga saat ini tak begitu suka memakan nasi.
"Kalau memakan ayam perut saya bisa kenyang, apalagi darah ayam rasanya manis-manis hangat ya. Kalau sekarang, setiap hari hanya menghabiskan dua ekor ayam. Dibanding dulu, setiap harinya habis 5 ekor mas," kata Mama Pretty, nama beken wanita juga adalah seorang penyiar radio di Tanggulangin, Sidoarjo Jumat (10/6/2011).
Namun Mama Pretty pun mengaku, terkadang kebiasaannya memakan ayam secara hidup-hidup menjadikan masalah tersendiri baginya. Sebab jikalau tidak memiliki uang, dirinya pun terpaksa harus memakan ayam milik saudara-saudaranya yang tengah berkeliaran di pekarangan belakang rumahnya. Namun untungnya, para kerabatnya cukup memahaminya.
"Kadang-kadang itu, kalau tidak punya uang, ya ayam di belakang rumah milik saudara-saudara saya itu saya makan. Mereka pun menyadari, karena saya memang membutuhkannya. Kalau sehari saja tidak mengkonsumsi ayam, tubuh ini rasanya lemas tidak bertenaga," ungkap perempuan yang mengaku memilik dua orang anak kepada wartawan.
Soal rasa, menurut Mama Pretty, memang daging dan darah ayam lebih lezat meskipun dirinya juga suka memakan ular. Sebab, dia pun kini trauma untuk mengkonsumsi ular, karena pernah keracunan paska menyantap binatang buas tersebut. Kontan saja, peristiwa itu membuatnya sempat kelimpungan untuk mencari degan hijau sebagai penawar racun.
"Kadang juga saya makan ular, dan saya pun terpaksa harus membelinya dari penjual. Kalau dibandingkan antara daging ayam dan ular ya jelas enakan ayam. Sebab, saya pernah keracunan ketika menyantap daging ular ketika kelas 1 SMA. Gak tahu ular apa yang saya makan waktu itu. Pokoknya, usai menyantap ular itu wajah saya membengkak," terangnya.
Posting Komentar